
TUAN DAN PUAN
Teruntuk tuan dan puan yang berada dipersinggahan.
Belum cukupkah kalian melihat orang yang kelaparan,
Pesakitan, dan berpuluh-puluh mayat yang bergelimpangan ditengah jalan ?
Masihkah Tuan dan Puan merasa lapar melahap makanan yang bukan untuk anda sekalian ?
Masihkah Tuan dan Puan merasa haus setelah menenggak air yang bukan untuk anda sekalian ?
Masihkah Tuan dan Puan belum puas membangun rumah – rumah beton dipinggir jalan ?
Masihkah Tuan dan Puan senang melihat keadaan alam yang sudah tercemar ?
Tuan dan Puan !
Jangan salahkan jika kami datang meminta sedikit lahan hanya sekadar mengubur mayat yang sudah tidak bertuan.
Jangan salahkan jika kami meminta sesuap nasi untuk sekadar mengganjal perut kami untuk bekal esok yang masih panjang.
Jangan salahkan jika kami meminta air sekadar membasahi dahaga kerongkongan kami yang kerontang.
Jangan salahkan jika kami hanya sekadar mengiup dari terik matahari dan dinginnya hujan.
Dan teruntuk Tuan dan Puan, tolong jangan salahkan kami jika kami terkena penyakit
Lalu kami meminta obat sebagai penangkal rasa nyeri yang tak tertahan. Karena obat yang biasa kami cari dari alam sekarang sudah hilang akibat ditelan zaman !
Kami tak menyalahkan Tuan dan Puan, karena kami tahu Tuan dan Puan seorang yang pintar.
Itu terbukti Tuan dan Puan banyak akal sehingga Tuan dan Puan pandai mengelabui orang yang ada disekitar.
Kami tak menyalahkan Tuan dan Puan, karena kami tahu Tuan dan Puan sangatlah cerdik, hati-hati dalam melirik, tahu situasi dan kondisi kapan harus keluar dan masuk dalam persenggangan.
Kami tidak menyalahkan Tuan dan Puan, karena kami tahu Tuan dan Puan seorang yang mempunyai hati, perasaan yang sama dengan sesamanya.
Tapi, TIDAK BAGI KAMI !
Asep, 22-09-2022



